Seo Services

AKAL DAN WAHYU

Pengertiannya Akal dan Wahyu
Filsafat adalah berfikir secara bebas, radikal, sistematis dan universal. Pengertian ini diambil dari pengertian-pengertian para tokoh filsuf. Sedangkan agama adalah kesadaran spiritual yang didalamnya ada satu kenyataan diluar kenyataan yang tampak ini, yaitubahwa manusia selalu berharap belas kasih-Nya, bimbingan tangan-Nya, serta belaian-Nya, yang secara otomatis tidak bisa diingkari walaupun oleh manusia yang paling komunis sekalipun.


Filsafat agama adalah sebuah antropologi, metafisik yang harus bersifat teologi dasar, yaitu manusia sebagai pribadi yang bebas tidak dapat tidak berhadapan dengan Tuhan yang mungkin mewahyukan diri, sedangkan cirri khas filsafat agama adalah keterbukaan yang siap sedia dan kesediaan yang terbuka bagi teologi. Filsafat agama tidak dapat menjangkau tentang fakta dan wahyu, hanya dengan teologilah fakta wahyu itu dapat ditangkap dan dimengerti sebab teologi berdasar pada logos tou theou.
Filsafat agama pada hakikatnya adalah pembahasan yang mendalam tentang ajaran dasar agama. Ajaran dasar agama yang paling pokok adalah tentang Tuhan. Karena itu, Tuhan merupakan pembahasan pokok dalam filsafat agama, Tuhan dibahas tidak saja dari segi argumentasi (argumentasi ditujukan untuk mempertahankan kebenaran untuk ketidakbenaran sesuatu yang berkaitan dengan metafisika, adapun pembuktian ditujukan untuk mempertahankan untuk ketidakbenaran yang berhubungan dengan benda-benda fisik. Karena itu, untuk menyatakan keberadaan Tuhan digunakan argumentasi, bukan pembuktian) tentang eksistensi-Nya tetapi juga argumentasi dari yang meragukan dan bahkan yang menolak eksistensi-Nya. Dari para pendukung eksistensi Tuhan, muncul berbagai bentuk argument, seperti argument ontologism dan kosmologis.

Perbedaan pendekatan Teologis dan Filosofis

Karena mambahan pokok-pokok ajaran agama, seperti masalah keimanan dan keesaan Tuhan, ilmu ini dinamakan juga Ushuludin, ilmu ushuludin juga dikatakan ilmu tauhid karena ajaran pokok Islam adalah tentang tauhid. Kata tauhid Islam mengandung arti satu atau esa dan keesaan dalam pandangan Islam sebagai agama monoteisme merupakan sifat yang terpenting diantara sifat-sifat Tuhan.
Secara structural teologi berbeda dengan filsafat. Struktur pendekatan teologi memposisikan tuhan sebagai zat yang mutlak benar, kemudian dicarikan argument-argumen rasional untuk menduduki kebenaran tersebut. Adapun struktur filsafat tidak demikian. Filsafat dibangun atas dasar keraguan dan penyelidikan, kemudian di abstraksikan untuk mendapatkan kebenara yang final.
Perbedaan antara filsafat dengan teologi:
a. Filsafat meletakkan Tuhan sebagai titik akhir/ kesimpulan seluruh pengkajiannya, sedangkan teologi memandang Tuhan sebagai titik awal pembahasannya.
b. Filsafat memahami Tuhan sebagai penyebab pertama dalam semesta alam sedangkan teologi menjelaskan Tuhan dengan seluruh mesterinya berdasarkan wahyu.
c. Filsafat mendasari premisnya atas induksi atau akal, sedangkan teologi langsung dari wahyu.
d. Filsafat menjelaskan Tuhan sebagai zat yang personal, sedangkan teologi melihat tuhan sebagai zat yang personal.
e. Dalil filsafat tidak untuk mempertahankan agama keyakinan agama tertentu. Filsafat bermaksud menyatakan kebenaran dasar agama tertentu atau ketidakbenaran dasar-dasar itu sedangkan teologi menerima ajaran tertentu sebagai suatu kebenaran, dan bertujuan untuk mempertahankan keyakinan agama tersebut.

Titik Temu, Titik Singgung, Titik Pisah antara Akal, Wahyu dan Ilmu


1. Titik temu antara akal, wahyu dan ilmu

Didalam perkembangan zaman pasti ada penemuan baru dalam sains, dan menimbulkan gejolak-gejolak tertentu dalam masyarakat karena mereka belum memiliki perangkat baru untuk menyesuaikan diri dengan penemuan tersebut sedangkan perangkat dan nilai-nilai lama belum siap untuk berubah benturan antara nilai-nilai beru dengan nilai-nilai lama. Tidak sajagejolak, tetapi sekaligus kebingungan dan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam peranan agama dalam menghadapi tantangan sains dan teknologi adalah tetap menyesuaikan diri dengan perkembangan sains dan teknologi dengan titik tekannya pada aspek moral dan penggunaannya serta menjaga keseimbangan lingkungan hidup agama harus memberi semangat spiritualitas yang bersifat global kepada umat manusia agar para pelaku dan pengguna teknologi mampu mawas diri. Agama, akan bangkit pada abad 21. namun, tidak bentuk formal melainkan semacam kesadaran atau kebutuhan sesuatu spiritualitas. Dengan demikian, agama yang menghadirkan kebutuhan tersebut akan mendapat tempat di berbagai lapisan masyarakat.
Ukuran kebenaran dalam sains harus dapat dibuktikan secara empiris. Adapun kebenaran agama tidak perlu pembuktian secara empiris. Namun dalam aspek praktek keagamaan pengalaman empiris dari pemeluk agama telah membuktikan suatu kebenaran empiris juga, sehingga antara kesadara ilmiah dan kesadaran agama memiliki titik temu.

2. Titik singgung


Persamaan antara agama dan ilmu bisa dilihat dari segi asal-usul dan tujuan. Sumber sains adalah empiris maka dari mana sumber alam empiris tersebut, maka sesungguhnya alam empiris terjadi dengan sendirinya , tanpa pencipta. Dari sinilah kita bisa melihat bahwasanya segala sesuatu ada sebab dibalik alam nyata ini. Bagi kalangan agamawan sebab itu dinamakan pencipta.
Dari segi tujuan, agama berfungsi membimbing umat manusia agar menjadi hidup tenang dan bahagia didunia dan akhirat. Adapun sains dan teknologi berfungsi sebagai sarana mempermudah aktivitas manusia didunia. Kebahagiaan didunia, menurut agama adalah prasarat untuk mencapai kebahagiaan akhirat. Sains adalah salah satu sarana untuk membahagiakan dan mempermudah aktivitas manusia di dunia. Dalam pandangan agama adalah penting dan perlu sebab ketenangan dan kebahagiaan tersebut membuat dia leluasa menjalankan ajaran-ajaran agama yang mengantarkan kepada kebahagiaan di akhirat.
Kepercayaan tentang keabadian jiwa dalam agama merupakan salah satu motivasi bagi pemeluk agama untuk selalu berbuat baik dan terbaik didunia . sebab, kebahagiaan dan kesenangan diakhirat tidak akan tercapai kalau seseorang berbuat jahat terhadap orang lain dan lingkungannya. Sains tujuannya adalah untuk mempermudah aktifitas manusia di dunia dan dengan sains posisi manusia yang tinggi daripada makhluk-makhluk yang lain. Sebagaimana agama juga bertujuan untuk menyenangkan dan sekaligus membehagiakan manusia.

3. Titik pisah

Dalam pandangan saintis sekuler, agama dan sains memiliki perbedaan yang sangat jauh dan sukar ditemukan. Bidang kajian agama adalah alam metafisik sedangkan bidang kajian sains adalah alam empiris. Sumber agama dari Tuhan, sedangkan sains dari alam. Pendekatan agama deduktif emosional, sedangkan sains induktif adalah rasional. Agama bersifat subjektif, sedangkan sains bersifat objektif. Ukuran agama adalah mukmin atau kafir, sedangkan sains benar atau salah.
AKAL DAN WAHYU AKAL DAN WAHYU Reviewed by zaenal abidin fauzi on Friday, January 01, 2010 Rating: 5

No comments:

ads 728x90 B
Powered by Blogger.